السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Tuesday, January 31, 2012
*** Pesona Cahaya Fajar ***
Secerah suasana alam raya kala fajar menyatu...
Cahaya kemilau keemasan memancar ke segala penjuru...
Kehangatan sang surya menyapu jagat raya...
Alampun tersenyum menyambut datangnya pesona...
Gurat kebahagiaan terpancar di sana...
Pesona keindahan wajah santunmu membahana...
Manyapa indahnya salam surgawi...
Merambah jiwa yang sempat di landa sepi...
Bersama terbitnya mentari pagi terjelang...
Senyum manismu kembali membayang...
Menggoda manja beruluk salam...
Bagai sang bayu menyentuh wajah samudera tersulam...
Lembut berdesir mengalun mesra...
Diantara kilauan benang emas sang surya...
Dalam balutan kehangatan cahaya mentari...
Menggugah jiwa merajut asa dan cita di hati....
Dalam buaian kasih Illahi...
Menuntun kita menuju suatu negeri...
Yang indah bertabur pesona...
Megah tiada tara...
Di sana... kita kan bersama...
Bergandengan tangan merajut hari-hari indah bahagia...
Bertabur dzikir dan do'a ...
Yang kan mengantar kita meraih cita...
Bersamamu... ku kan berdo'a...
Segalanya sesuai rencana...
Dan semoga Allah Yang Esa...
Meridhoi setiap langkah kita...
_________InsyaAllah_________
*Karya: Al-Khansa Khasanah Roudhotul Jannah*
Monday, January 30, 2012
*** Sedalam Rindumu ***
Nada-nada rindu kini mengalun merdu
Saat bayangmu hadir menggodaku
Lihatlah bentangan langit yang membiru
Tersenyum indah menyapamu...
Sambutlah salam rinduku
Yang tercipta hanya untukmu
Sambutlah syair indahku
Yang slalu ku rangkai khusus buatmu...
Duhai Kekasihku adakah kau ragu padaku
Akan segala ketulusanku
Adakah kau ragu padaku
Akan segala kesungguhanku
Tataplah ketegaran gunung batu
Yang tak tergerak walau badai datang menderu
Lihatlah kejernihan aliran air sungai yang merayu
Setia memberi kesejukan di sepanjang masa dan waktu...
Dan rasakanlah getaran di jiwamu
Saat kerinduan datang menghampirimu
Sedalam apakah rasa rindumu
Sedalam itulah rasa rinduku padamu...
*Karya: Al-Khansa Khasanah Roudhotul Jannah*
Sunday, January 29, 2012
*** Langkahku Tak Selebar Langkahmu ***
Duhai kekasih pujaan hati
Kemanakah kan kau bawa diri ini
Tunggulah jangan kau berlari
Sesak terasa nafas ini...
Tuntunlah diri ini menuju istana cintamu
Dengan lembut penuh kesabaran
Papahlah diri ini menuju serambi istanamu
Dengan penuh kasih dan cinta...
Yakinkanlah diri ini
Dengan tatapan kasih lembut matamu
Bimbinglah diri ini
Dengan segala daya yang ada...
Kasih...
Jangan pernah berlari bila kau hendak mengajakku
Pergi menuju istana cintamu
Yang kau bangun dengan kelembutan hati...
Sabarlah...
Karena langkahku tak selebar langkahmu..
*Karya: Al-Khansa Khasanah Roudhotul Jannah*
Kemanakah kan kau bawa diri ini
Tunggulah jangan kau berlari
Sesak terasa nafas ini...
Tuntunlah diri ini menuju istana cintamu
Dengan lembut penuh kesabaran
Papahlah diri ini menuju serambi istanamu
Dengan penuh kasih dan cinta...
Yakinkanlah diri ini
Dengan tatapan kasih lembut matamu
Bimbinglah diri ini
Dengan segala daya yang ada...
Kasih...
Jangan pernah berlari bila kau hendak mengajakku
Pergi menuju istana cintamu
Yang kau bangun dengan kelembutan hati...
Sabarlah...
Karena langkahku tak selebar langkahmu..
*Karya: Al-Khansa Khasanah Roudhotul Jannah*
*** Rumah Impianku ***
Rumah impianku
Kecil mungil indah dan asri
Ramai tarian kupu-kupu
Dalam taman bunga yang indah berseri...
Hijau alamku
Sejuk damaikan hati
Hijau tamanku
Penuh keharuman bunga melati...
Aneka warna ikan berenang
Melenggak-lenggok bagai penari
Burung-burung bernyanyi riang
Berloncatan kian kemari...
Wahai pujaan hati
Kan ku sambut kehadiranmu
Tuk menikmati
Keindahan taman bunga di rumah impianku...
*Karya: Al-Khansa Khasanah Roudhotul Jannah*
Saturday, January 28, 2012
*** Dalam Remang Senja ***
Dalam keremangan senja
Berselimut kabut tipis
Hadirkan bayangmu yang bersahaja
Beruluk salam tersenyum manis...
Semanis syair indah yang kau cipta
Di antara hujan gerimis
Betapa kerinduan ini smakin tercipta
Terlalu sulit untuk ku tepis...
Adakah kau rasakan
Benih kerinduan ini
Kerinduan yang tak lekang oleh zaman
Setia bersemayam dalam diri ini...
Mengalir di setiap pembuluh darah
Berirama merdu dalam jantungku
Bagai bunga indah merekah
Di taman-taman hatiku...
*Karya: Al-Khansa Khasanah Roudhotul Jannah*
*** Sambutlah Tanganku ***
Sambutlah tanganku...
Mari kita terus mendaki...
Tingginya perbukitan yang penuh liku..
Di setiap ruas jalan ini...
Tak usah kau ragu...
Hapuslah kegelisahan dalam diri...
Lihatlah langit biru...
Dan awan putih yang terus menari...
Berbaris rapi dalam gugusan langit yang membiru
Berarak melaju warnai indahnya hari
Seindah belai lembut kasihmu
Kala rindu bergemuruh di kedalaman hati....
Rintangan yang hadir bertamu jadikan sebagai guru
Yang mengajarkan tentang arti perjuangan meraih mimpi
Melatih kesabaran hadapi gelombang nan melagu
Hingga kekuatan cinta kita kembali bersemi...
Sambutlah tanganku
Dengan segenap kelembutan hati
Seperti saat pertama kita merajut rindu
Di indahnya hari berhias selaksa warna pelangi...
*Karya: Al-Khansa Khasanah Roudhotul Jannah*
Mari kita terus mendaki...
Tingginya perbukitan yang penuh liku..
Di setiap ruas jalan ini...
Tak usah kau ragu...
Hapuslah kegelisahan dalam diri...
Lihatlah langit biru...
Dan awan putih yang terus menari...
Berbaris rapi dalam gugusan langit yang membiru
Berarak melaju warnai indahnya hari
Seindah belai lembut kasihmu
Kala rindu bergemuruh di kedalaman hati....
Rintangan yang hadir bertamu jadikan sebagai guru
Yang mengajarkan tentang arti perjuangan meraih mimpi
Melatih kesabaran hadapi gelombang nan melagu
Hingga kekuatan cinta kita kembali bersemi...
Sambutlah tanganku
Dengan segenap kelembutan hati
Seperti saat pertama kita merajut rindu
Di indahnya hari berhias selaksa warna pelangi...
*Karya: Al-Khansa Khasanah Roudhotul Jannah*
*** Selembut Tarian Lilly ***
Lihatlah hamparan bunga lily indah rupawan
Mekar merekah bertabur keindahan
Seindah senyumanmu yang menawan
Yang kau gantung di atas awan...
Kehadiranmu dalam resahku
Taburkan hasrat yang tak menentu
Diantara lelah letihku
Mengukir do'a dalam kalbu ku...
Selembut tarian bunga lily dalam belaian sang bayu
Kau lantunkan sebuah do'a nan syahdu
Menelusup dalam relung jiwaku
Damaikan jiwa yang lama merindu...
Akan pancaran cahaya penerang kalbu...
*Karya: Al-Khansa Khasanah Roudhotul Jannah*
*** Di Negeri Bambu ***
Di negeri bambu ini aku sendiri
Mengukir mimpi yang belum pasti
Tak terasa jauh sudah langkahku
Menembus cakrawala kehidupanku...
Hingga suatu hari
Kutemukan tambatan hati
Tempat ku bermanja
Mencurahkan segala duka nestapa...
Bersama mengukir mimpi
Dalam dunia yang tak bertepi
Berbagi canda dan tawa
Dalam untaian kata bermakna...
Ada rindu yang tak terperi
Saat merambah dunia maya yang penuh misteri
Tak dapat ku pungkiri indahnya sapamu
Menyibak tirai duka dalam jiwaku...
*Karya: Al-Khansa Khasanah Roudhotul Jannah*
Mengukir mimpi yang belum pasti
Tak terasa jauh sudah langkahku
Menembus cakrawala kehidupanku...
Hingga suatu hari
Kutemukan tambatan hati
Tempat ku bermanja
Mencurahkan segala duka nestapa...
Bersama mengukir mimpi
Dalam dunia yang tak bertepi
Berbagi canda dan tawa
Dalam untaian kata bermakna...
Ada rindu yang tak terperi
Saat merambah dunia maya yang penuh misteri
Tak dapat ku pungkiri indahnya sapamu
Menyibak tirai duka dalam jiwaku...
*Karya: Al-Khansa Khasanah Roudhotul Jannah*
==> Bahagia Dunia Akherat <==
Setiap orang tentunya ingin mendapatkan kebahagiaan baik di dunia maupun di akherat. Cobalah untuk menciptakan hati yang selalu bersyukur (Qalbun Syakirun). Menerima apa adanya atau qona'ah terhadap segala nikmat pemberian-Nya, tdk ada ambisi yang berlebihan dan tidak stress. Maka berbahagialah orang yang pandai bersyukur karena Allah akan senantiasa melipatgandakan nikmatnya.
Lalu carilah pasangan hidup yang sholeh (Al azwaju shalihah) karena pasangan hidup yang sholeh akan menciptakan suasana rumah dan keluarga yang sholeh pula. Berbahagialah menjadi seorang istri bila memiliki suami yang sholeh, yang akan bekerja keras untuk mengajak anak dan istrinya menjadi muslim yang sholeh. Dan berbahagialah seorang suami yang memiliki istri yang sholehah, karena istri yang sholehah akan memiliki kesabaran dan keikhlasan yang luar biasa dalam melayani suaminya, seburuk apapun kelakuan sang suami.
Dan cobalah untuk menjadi anak yang sholeh (Al auladun abrar), walaupun segala bakti kita tidak akan mampu memayar kasih seorang ibu, namun Allah menjamin mengabulkan do'a anak yang sholeh terhadap orang tuanya. Maka berbahagialah menjadi anak yang sholeh dan memiliki anak yang sholeh.
Selanjutnya pilihlah lingkungan yang kondusif (Albiatu Sholihah) maksudnya kita boleh saja mengenal siapapun, namun utk menjadikan seseorang menjadi sahabat karib kita, haruslah orang-orangyang mempunyai nilai tambah terhadap keimanan kita. Rosullullohpun menganjurkan kita untuk bergaul dengan orang-orang yang sholeh yang akan selalu mengajak pada kebaikan dan akan mengingatkan kita apabila kita berbuat salah. Orang-orang yang sholeh adalah orang yang bahagia karena nikmat iman dan nikmat islam yang selalu terpancar pada cahaya wajahnya. Insya Allah cahaya tersebut akan ikut menyinari orang-orang yang ada di sekitarnya. Maka berbahagialah orang yang selalu di kelilingi oleh orang-orang yang sholeh.
Selanjutnya nikmatilah harta yang halal (Al Malul halal). Karena harta yang halal akan menjauhkan setan dari hti kita, sehingga hati kita semakin bersih, suci dan kokoh dan hiduppun akan senantiasa di penuhi dengan ketenangan. Maka berbahagialah orang yang makan dari harta yang halal karena do'anyapun akan mudah di kabulkan.
Lalu tingkatkan semangat untuk memahami agama (Tafakuh fi dien). Semangat untuk memahami agama akan menghidupkan hati. Hati yang hidup adalah hati yang selalu di penuhi cahaya nikmat islam dan nikmat iman. Maka berbahagialah orang selalu bersemangat untuk memahami ilmu agama.
Yang terakhir adalah jadikan umur kita menjadi umur yang berkah. Artinya semakin tua semakin sholeh, setiap detik hanya di isi dengan amal ibadah.
Orang yang mengisi hidupnya dengan banyak mempersiapkan diri untuk akherat dengan memperbanyak amal ibadah maka semakin tua akan semakin rindu untuk bertemu dengan Sang penciptanya. Hari tuanya diisi dengan bermesraan dengan sang Maha Pengasih. Tidak adaketakutan akan kematian. Bahkan selalu merindukan untuk segera merasakan keindahan alam berikutnya seperti yang di janjikan Allah SWT. Inilah semangat hidup orang-orang yang barokah umurnya. Berbahagialah orang-orang yang barokah umurnya.
Untuk mendapatkan ketujuh kebahagiaan di atas maka perbanyaklah berdo'a "Robbana aatina fid dunyaa hasanah" artinya "yaa Allah karuniakanlah aku kebahagiaan dunia"
Selanjutnya berdo'alah "Wa fil aakhirati hasanah" artinya "Dan juga kebahagiaan akherat"
Di mana untuk memperolehnya hanyalah dengan rahmat Allah SWT.
Kebahagiaan akherat itu bukan surga, tetapi rahmat Allah, kasih sayang Allah. Intinya kita bisa masuk surga karena kebaikan Allah.
Adapun puasa kita, sholat kita,taqarub kita kepada Allah bukan untuk surga melainkan untuk mendapatkan rahmat Allah. Karena hanya dengan rahmat Allah tersebut insya Allah kita akan mendapatkan surga-Nya....amin....
Semoga kita bahagia dunia akherat yah... Amin...
*Oleh: Al-Khansa Khasanah Roudhotul Jannah*
Wednesday, January 25, 2012
*** Ketukan Kematian ***
Hari ini kematian kembali mengetuk keangkuhan jiwaku
Mengabarkan betapa sisa hidupku tinggal sejengkal
Tak seharusnya sibuk dengan dunia yang kian membelenggu
Mestinya semakin sibukkan diri dalam mencari bekal....
Di sana...alam kubur menantiku
Melambaikan tangannya
Mengajakku tuk segera menempati ruang tidurku
Bersama mereka yang telah lama menetap di sana....
*Karya: Al-Khansa Khasanah Roudhotul Jannah*
Mengabarkan betapa sisa hidupku tinggal sejengkal
Tak seharusnya sibuk dengan dunia yang kian membelenggu
Mestinya semakin sibukkan diri dalam mencari bekal....
Di sana...alam kubur menantiku
Melambaikan tangannya
Mengajakku tuk segera menempati ruang tidurku
Bersama mereka yang telah lama menetap di sana....
*Karya: Al-Khansa Khasanah Roudhotul Jannah*
Tuesday, January 24, 2012
==> Istri Sholehah <==
Aura yang terpancar di wajahnya murni tenangkan hati
Gambaran dari kemilau kebeningan hatinya
Walau parasnya tak secantik bidadari
Namun senyumnya mampu sejukkan hati suami tercinta...
Ketulusannya dalam melayani suami tiada tertandingi
Tulus ikhlas menjaga rasa dalam kancah asmara
Kesabarannya mampu luluhkan hati suami
Sebagai wujud akan segala baktinya...
Tiada pernah mengeluh tatkala suami tak mampu puaskan hati
Sebagaimana ketika nafkah sehari-hari jauh dari harapannya
Istri sholehah kan tetap tulus melayani suami
Dengan segenap kelembutan cinta kasihnya....
Isteri Sholehah adalah impian bagi setiap suami. Seorang istri yang mampu melayani suami dengan segenap kesabaran dan ketulusan yang luar biasa seburuk apapun kelakuan sang suami terhadapnya. Istri yang cantik di luar juga cantik di dalam. Suami mana yang tidak menginginkannya...? Rasanya seluruh suami di dunia ini ingin memiliki istri yang sholehah, yang mampu menenangkan hatinya tatkala kegundahan dan keresahan membelenggu jiwanya. Yang mampu menjadi seorang sahabat saat dirinya membutuhkan teman untuk mencurahkan segala beban dalam batinnya. Seorang suami yang lebih banyak menghabiskan waktunya di luar rumah demi mencari nafkah untuk menghidupi anak istrinya, terkadang tak terhindarkan dari hal-hal yang membuat stress hati dan fikirannya. Belum lagi di kala penghasilan yang di perolehnya tak sesuai dengan yang telah di targetkannya, kerap kejengkelanpun menggerogoti hatinya. Dan terpaksa kembali ke rumah dengan muka masam menahan jengkel dan kekesalan baik lahir maupun batin. Membawa hasil yang mungkin tidak seberapa untuk di serahkan kepada istrinya agar di belanjakan demi memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Seorang istri yang sholehah akan menyambut kehadirannya dengan senyum menawan hati dan raut muka yang selalu berseri. Memahami akan bahasa paras wajah sang suami. Tidak menuntut lebih dari hasil jerih payah suaminya dalam mencari nafkah, berapapun nominal yang di terimanya.
Dan yang paling utama adalah bahwa seorang Istri sholehah akan selalu menjaga sholat lima waktu. Tidak menyibukkan diri dalam hal-hal yang dapat membuatnya meninggalkan waktu sholatnya. Berpuasa pada bulan Ramadhan dengan ridho suaminya. Dan memelihara kemaluannya dari berbuat maksiat ketika suaminya tidak ada di dekatnya ataupun ada di dekatnya. Serta senantiasa mentaati suaminya dalam hal kebaikan. Suaranya selalu bernada halus dan lembut, tidak pernah membantah. juga tidak pernah membalas kata-kata kasar suaminy dengan teriakan yang akhirnya justru membuat pertengkran semakin hebat. Mengalah, akan menjadi satu-satunya pilihan demi meredam emosi sang suami yang sedang marah. Dan setiap wanita tentunya ingin menjadi seorang istri yang sholehah bagi suaminya. Karena itu marilah kita jadikan istri-istri Rosullulloh sebagai suri tauladan utama dalam menjalani hidupnya selama mendampingi Rosullulloh saw. Dan jaminan untuk seorang istri sholehah adalah surga. Seorang istri yang meninggal dunia sementara suaminya ridho maka istri sholehah itu akan di msukkan ke dalam surga.
Apabila’ seorang istri, menjaga shalat lima waktu, berpuasa pada bulan Ramadhan, memelihara kemaluannya (dari berbuat maksiat), dan mentaati suaminya, niscaya Allah swt. akan memasukkannya ke dalam surga. (Ibnu Hibban)
Berbahagialah bagi suami yang mendapatkan seorng istri sholeh, karena seorang istri sholehah memiliki kesabaran dan ketulusan yang luar biasa dalam melayani suaminya, seburuk apapun kelakuan sang suami.
Buat kaum hawa, semoga kita semua menjadi istri yg sholehah bagi suami kita kelak, dan mendapatkan seorang suami yang sholeh yang akan senantiasa mengajak untuk menjadi muslim yang sholeh.
Dan buat kaum Adam, semoga kelak mendapatkan istri yang sholehah yah...
*Oleh: Al-Khansa Khasanah Roudhotul Jannah*
*** Gelanggang Rindu ***
Gelanggang rindu di perbatasan waktu
Melafadzkan kemerduan senandung tasbih nan biru
Mengheningkan diri dalam gejolak riuhnya pagi
Tanpa kehangatan terik mentari....
Kesejukan hembusan angin musim dingin kian menusuk
Membekukan sekujur raga dalam batas rindang terbentuk
Teringat selalu akan dirimu yang jauh di sana
Menggigil dalam kebekuan musim seiring kerasnya deraan rindu di dada....
Sayang...sekiranya raga tak jauh terpisah
Takkan ku biarkan kau terbungkus resah
Karena nyata sucinya rasa kibaskan dilema
Wujudkan kedamaian hati di birunya kilau cahaya cinta kita....
Tak ubahnya sepasang camar terbang mengitari indahnya pelangi
Ketika kesejukan langit terhiasi tarian awanan mega pagi
Mentaripun kan tersenyum dari balik gumpalan awan
Ketika kamboja merekahkan kelopak bunganya yang indah menawan...
Di gelanggang rindu kita kan bertemu
Menuntaskan desakan gempita riuhnya rindu
Seiring untaian alunan dzikir dalam syukur atas karunia-Nya
Meridhoi jalinan cinta kasih antara kita...
*Karya: Al-Khansa Khasanah Roudhotul Jannah*
*** Serunai Cahaya Cinta ***
Percikan serunai cahaya cinta nan murni
Menebar di sunyinya belantara sukma
Ibarat kegaduhan dalam bias mentari pagi
Hangat sapanya ramaikan dinginnya pagi berpalung suka....
Dalam kancah rahasia cinta yang kian tersembunyi
Ku tawarkan kelembutan rasa diantara tulusnya cinta
Seumpama kilau mutiara jiwa di balik tirai penakluk hati
Kehangatan kasihku mampu menghidupkan bekunya jiwa....
Adalah perjuangan tiada terbeli
Bila kesetiaan merajut asa mampu kau jaga
Dan tiada mungkin ku rela kau mengiris nadi
Sedang jiwaku menyenandungkan seuntai kelembutan cinta...
Berpalinglah dari gundahnya nurani
Dan rasakanlah getaran kesejukan bias cahaya-Nya
Tebarkan di penjuru luasnya sanubari
Hingga kau dapati swargaloka dalam derita...
Dan hiruplah wewangian semerbak taman melati
Tak usang di hapus masa
Seperti itulah keharuman murninya hati
Berpendar di damainya seloka telaga jiwa....
*Karya: Al-Khansa Khasanah Roudhotul Jannah*
Saturday, January 14, 2012
*** Perjalanan Cinta Kita ***
Perjalanan cinta kita menuai aneka cerita suka maupun duka
Tak jarang badai menghadang menerjang
Mengibaskan tamparan ke layar perahu cinta kita
Keikhlasan dalam ketulusan mampu membuat kita menang...
Badaipun berlalu pergi
Tinggallah kita berdua di sini
Tersenyum semanis sapa purnama
Kala bahagia di jiwa kian merona...
Sekiranya rindu sesakkan nafasmu
Rasakanlah resahnya jiwaku saat jauh darimu
Hingga kau mengerti arti sebuah penantian
Seperti halnya dirimu yang selalu merindukan sebuah pertemuan...
*Karya: Al-Khansa Khasanah Roudhotul Jannah*
Tak jarang badai menghadang menerjang
Mengibaskan tamparan ke layar perahu cinta kita
Keikhlasan dalam ketulusan mampu membuat kita menang...
Badaipun berlalu pergi
Tinggallah kita berdua di sini
Tersenyum semanis sapa purnama
Kala bahagia di jiwa kian merona...
Sekiranya rindu sesakkan nafasmu
Rasakanlah resahnya jiwaku saat jauh darimu
Hingga kau mengerti arti sebuah penantian
Seperti halnya dirimu yang selalu merindukan sebuah pertemuan...
*Karya: Al-Khansa Khasanah Roudhotul Jannah*
*** Insya Allah Sakinah Mawaddah Wa Rohmah ***
Ketika cinta yang lama terdiam mulai angkat bicara
Tiada yang mampu menolak keindahannya
Seindah bunga kerinduan di relung hati
Kala hangat kasih mentari hadir menyinari....
Dalam liku perjalanan alur kisah asmara
Kala tabir rahasia cinta sisipkan salam mesra
Terpasung legit manisnya rasa di palung hati
Terpekik jerit bahagia kala kau genggam erat jemari tangan ini....
Kini langkah kita bersatu wujudkan cita
Tempatkan sucinya hati di kerling indahnya rasa
Terpancarlah pesona kilau cahaya biru
Bagai gugusan bintang fajar di ujung langit nan meramu....
Damai jiwa dalam adonan kue aneka rasa
Bertabur sisiran keju dalam salad cinta
Empat sehat lima sempurna tergenapi
Dalam hidangan pembuka cinta sejati....
Semoga Allah senantiasa meridhoi langkah kita
Menuju birunya istana cinta berskala prima
Yang telah kita bangun bersama serpihan do'a termurni
Di tiap hembusan desah nafas yang tersaji....
Menjadi keluarga sakinah mawaddah wa rohmah.... Amin....
*Karya: Al-Khansa Khasanah Roudhotul Jannah*
Tiada yang mampu menolak keindahannya
Seindah bunga kerinduan di relung hati
Kala hangat kasih mentari hadir menyinari....
Dalam liku perjalanan alur kisah asmara
Kala tabir rahasia cinta sisipkan salam mesra
Terpasung legit manisnya rasa di palung hati
Terpekik jerit bahagia kala kau genggam erat jemari tangan ini....
Kini langkah kita bersatu wujudkan cita
Tempatkan sucinya hati di kerling indahnya rasa
Terpancarlah pesona kilau cahaya biru
Bagai gugusan bintang fajar di ujung langit nan meramu....
Damai jiwa dalam adonan kue aneka rasa
Bertabur sisiran keju dalam salad cinta
Empat sehat lima sempurna tergenapi
Dalam hidangan pembuka cinta sejati....
Semoga Allah senantiasa meridhoi langkah kita
Menuju birunya istana cinta berskala prima
Yang telah kita bangun bersama serpihan do'a termurni
Di tiap hembusan desah nafas yang tersaji....
Menjadi keluarga sakinah mawaddah wa rohmah.... Amin....
*Karya: Al-Khansa Khasanah Roudhotul Jannah*
Wednesday, January 11, 2012
*** Rinai Gerimis di Hatiku ***
Rinai gerimis pagi kembali basahai pelataran hati
Menggigil putihnya hati dalam kebekuan jiwa
Entah ke mana kehangatan kekasih hati
Yang kini tertinggal hanya kedinginan sikap dalam bisunya...
Telah ku tinggalkan maraknya dunia awal kita bertemu
Menjalin rasa dalam ikatan kasih nan mesra
Hingga akhirnya harus ku relakan diriku
Berlalu dari kebisingan dunia maya....
Bilakah mentari kembali hangat menyinari
Bilakah sepinya jiwa tergantikan pesona suka cita
Bilakah rinai gerimis menjelma hadirna keindahan pelangi
Seperti keindahan cinta yang pernah kau bawa....
Ah...rindu...hanya rindu yang kian membeku
Menyelimuti keresahan di sekujur jiwa dan raga
Merapatkan galau di perputaran rimba tak tersapu
Akan sebuah rasa kala jiwa merasa lemah tiada berdaya....
Bulir kesedihan tiada dapat tertahankan
Kala letupan kemurkaan menyelimuti auramu yang dulu murni
Ku kehilangan sosok welas asih yang lama kudambakan
Semua seolah lenyap hilang menepi....
Biarlah ku asingkan diriku
Dalam keterasingan yang tiada pernah ku inginkan
Telah ku cecap manisnya menguntai rindu
Bersamamu di musim cinta yang mungkin tiada pernah tergantikan...
Bila esok dunia masih ramah menyapa
Datanglah dengan kelembutan santun sapamu
Seperta saat pertama sayu netramu ungkapkan cinta
Dan ku sambut dengan gempita syahdunya rindu dalam pelukku....
*Karya: Al-Khansa Khasanah Roudhotul Jannah*
Menggigil putihnya hati dalam kebekuan jiwa
Entah ke mana kehangatan kekasih hati
Yang kini tertinggal hanya kedinginan sikap dalam bisunya...
Telah ku tinggalkan maraknya dunia awal kita bertemu
Menjalin rasa dalam ikatan kasih nan mesra
Hingga akhirnya harus ku relakan diriku
Berlalu dari kebisingan dunia maya....
Bilakah mentari kembali hangat menyinari
Bilakah sepinya jiwa tergantikan pesona suka cita
Bilakah rinai gerimis menjelma hadirna keindahan pelangi
Seperti keindahan cinta yang pernah kau bawa....
Ah...rindu...hanya rindu yang kian membeku
Menyelimuti keresahan di sekujur jiwa dan raga
Merapatkan galau di perputaran rimba tak tersapu
Akan sebuah rasa kala jiwa merasa lemah tiada berdaya....
Bulir kesedihan tiada dapat tertahankan
Kala letupan kemurkaan menyelimuti auramu yang dulu murni
Ku kehilangan sosok welas asih yang lama kudambakan
Semua seolah lenyap hilang menepi....
Biarlah ku asingkan diriku
Dalam keterasingan yang tiada pernah ku inginkan
Telah ku cecap manisnya menguntai rindu
Bersamamu di musim cinta yang mungkin tiada pernah tergantikan...
Bila esok dunia masih ramah menyapa
Datanglah dengan kelembutan santun sapamu
Seperta saat pertama sayu netramu ungkapkan cinta
Dan ku sambut dengan gempita syahdunya rindu dalam pelukku....
*Karya: Al-Khansa Khasanah Roudhotul Jannah*
Tuesday, January 3, 2012
*** Suara Hatiku Merindumu ***
Sayang... saatnya tidur...
Namun.... malam ini aku tak bs tidur
Runutku pada kisah bahagia kembali terulur
Canda tawamu berbaris menjelujur ...
Enggan rasanya berlalu dari penelusuran
Kisah yang telah kita goreskan
Pada memory yang indah bertebaran
Di luasnya relung jiwa bersenandung penuh kenangan...
Mungkinkah senja nanti masih ada kesempatan
Untuk kita saling berpelukan
Dalam ikatan suci penuh keridhoan
Sang pencipta dan seisi jagat menebar senyuman...
Tanda restu telah menyatu
Tiada lagi kata ragu
Yang sanggup hadir bekukan rindu
Setelah kelak kau dan aku bersatu dalam cinta nan biru...
Bahagia kan terus menyelimuti
Setiap detik yang kita lalui
Bersama keindahan pelangi
Di langit-langit hati...
Kasih...suara hatiku merindumu
Meneriakkan jeritan pilu
Di sepanjang pantai hatiku
Hanya menyebut indahnya namamu....
*Karya: Al-Khansa Khasanah Roudhotul Jannah*
Namun.... malam ini aku tak bs tidur
Runutku pada kisah bahagia kembali terulur
Canda tawamu berbaris menjelujur ...
Enggan rasanya berlalu dari penelusuran
Kisah yang telah kita goreskan
Pada memory yang indah bertebaran
Di luasnya relung jiwa bersenandung penuh kenangan...
Mungkinkah senja nanti masih ada kesempatan
Untuk kita saling berpelukan
Dalam ikatan suci penuh keridhoan
Sang pencipta dan seisi jagat menebar senyuman...
Tanda restu telah menyatu
Tiada lagi kata ragu
Yang sanggup hadir bekukan rindu
Setelah kelak kau dan aku bersatu dalam cinta nan biru...
Bahagia kan terus menyelimuti
Setiap detik yang kita lalui
Bersama keindahan pelangi
Di langit-langit hati...
Kasih...suara hatiku merindumu
Meneriakkan jeritan pilu
Di sepanjang pantai hatiku
Hanya menyebut indahnya namamu....
*Karya: Al-Khansa Khasanah Roudhotul Jannah*
=== Renungan-II "Poligami" ===
Pada renungan kali ini Asa ingin membahas masalah Poligami. Catatan ini juga sebagai bentuk pembelaan terhadap Rosul tercinta kita yaitu Muhammad SAW. Beberapa tahun yang lalu Asa pernah membaca sebuah buku dari seorang teman non muslim. Di mana di dalamnya berisi tentang perbandingan-perbandingan yang tentu saja sangat menjatuhkan nama baik Rosullulloh SAW. Perbandingan antara Nabi Muhammad SAW dengan Yesus (nabi Isa) dalam berperang dan
memperjuangkan agama. Di antaranya juga menyangkut masalah Poligami. Intinya adalah Rosullulloh di tuduh sebagai Rosul yang hobby menikah alias gemar kawin. Baiklah mari kita telaah bersama seputar kehidupan
Rosulluloh SAW. Sangat perlu untuk di ketahui bahwa Rosullulloh SAW
berumah tangga dengan Khadijah RA, selama 28 tahun, dan terpaut usia yang sangat jauh. Pada saat di persunting alias dilamar,
Khadijah berusia 40 Thn sedangkan Rosullulloh SAW berusia 25 Thn. Sepanjang usia rumah tangga 28 Thn, Khadijah tidak pernah di madu. Setelah 2 Thn wafatnya Khadijah RA, atas perintah Allah SWT melalui Jibril AS, Rosullulloh SAW menikah lagi dengan Siti Aisyah yang masih kanak-kanak, dan masih memerlukan beberapa tahun lagi bagi Nabi, sebagai suami
untuk dapat menggauli istrinya yaitu si kecil Siti Aisyah.
Kalau memang Rosullulloh SAW "gemar Kawin" seperti yang
di tuduhkan orang-orang barat mengapa beliau tidak memadu Khadijah? Mengapa tidak langsung menikah lagi begitu istrinya wafat? Dan mengapa menikahi seorang anak
yang masih di bawah umur harus di tunggu kedewasaannya beberapa tahun lagi? Coba renungkan...
Itulah yang di jalani Rosullulloh SAW sekitar 8 tahun dari sisa umur beliau.
Mari kita telaah secara seksama, perkawinan Rosullulloh SAW
yang kedua, ketiga dan seterusnya, seperti terlihat dari hadist-hadist hanya untuk menyelesaikan berbagai problem
sosial, kecuali Aisyah, mengangkat janda mati atau korban
perang.
Hanya ada 1 ayat yang menerangkan perihal poligami yaitu Surah An-Nisa ayat 3 "Dan jika kamu takut tidak dapat
berlaku adil terhadap perempuan yatim, kawinilah wanita-wanita yang kamu senangi, dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, kawinilah seorang saja." Lihatlah ayat itu turun untuk melindungi hak yatim piatu dan janda korban perang. Dikatakan boleh kawin lagi asal bisa berlaku adil.
Lihatlah Surah An-Nisa ayat 29 "Dan kamu sekali-kali tidak dapat berlaku adil di antara istri-istrimu, walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung kepada yang kamu cintai, sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung." Dari dua ayat di atas, beberapa ulama berpendapat bahwa poligami itu sesungguhnya merupakan penyimpangan terhadap perkawinan yang wajar, dan hanya di benarkan dan di bolehkan syariat dalam keadaan darurat seperti perang, juga dengan syarat tidak menimbulkan kerusakan dan kezaliman. Anehnya ayat tersebut, bagi kalangan orang yang suka kawin, di pelintir seolah menjadi hak penuh laki-laki untuk berpoligami, dengan dalil mengikuti sunnah Rosul. Yang lebih parah lagi dalil kawin lebih dari di gunakan sebagai ukuran keislaman seseorang "semakin banyak istri, semakin baik nilai keislamannya. semakin sabar istri di madu, semakin
baik posisi keagamaannya."
Masya Allah... !!! ckckck...
Padahal kita tahu arti Sunnah dalam ilmu fiqih adalah semua tindakan, perbuatan, kelakuan dan perkataan yang baik untuk dilakukan yang mengarah kepada perilaku Rosullulloh SAW.
Kalau memang poligami itu sunnah, dan merupakan perilaku yang harus di contoh, mengapa Rosullulloh SAW tidak
melakukannya sejak berumah tangga dengan Siti Khadijah?
Padahal pada saat itu poligami merupakan hal yang lumrah
dalam masyarakat Makkah. Bukankah begitu ^_^
Pada dasarnya Rosullulloh SAW melarang perilaku sewenang-wenang, melecehkan bahkan menyakiti hati wanita. Seperti peristiwa ketika Rosullulloh marah dan sangat tegas
menolak ketika Sayidina Ali bin Abi Thalib RA akan kawin lagi semasa istrinya, putri Nabi, Siti Fatimah RA, masih hidup.
(Hadist ini di riwayatkan oleh para ulama hadist terkemuka:
Bukhari dan Muslim). Di riwayatkan, Rosullulloh SAW, begitu mendengar putrinya akan di madu, langsung masuk ke masjid naik ke atas mimbar.
Beliau berseru: "Beberapa keluarga Bani Hasyim bin Al-
Mughirah meminta izin kepadaku untuk mengawinkan putri mereka dengan Ali bin Abi Thalib. Ketahuilah, aku tidak akan mengizinkan, sekali lagi aku tidak akan mengizinkan. Sungguh aku tidak izinkan kecuali Ali bin Abi Thalib menceraikan putriku, maka aku persilahkan mengawini putri mereka.
Ketahuilah putriku itu bagian dariku, apa yang mengganggu perasaannya, menggangguku juga, apa yang menyakiti hatinya, menyakiti hatiku juga." Kalau Rosullulloh SAW melarang Ali bin Abi Thalib RA untuk
memadu putrinya, Rasanya hampir semua orang tua di dunia
ini tidak akan rela bila putrinya di madu. Karena seperti yang dikatakan Rosullulloh SAW, perbuatan itu akan menyakiti hati wanita, juga menyakiti hati orangtuanya.
Berarti poligami bukan sunnah Rosul, lha wong Nabi aja melarang Ali memadu putrinya kok. ^_^
Wallahu'alam bi ash-shawaab...
Setelah membaca catatan ini apakah anda masih berfikir bahwa poligami itu sunnah Rosul...? Jika jawaban anda "iya" berarti anda termasuk orang yang
mencemarkan nama baik Rosullulloh SAW. Karena secara
tidak langsung anda menyetujui tuduhan orang-orang barat
yang menuduh Nabi Muhammad SAW sebagai Rosul yang
gemar kawin...!!! Ckckck...
*Oleh: Al-Khansa Khasanah Roudhotul Jannah*
===> Renungan-I <===
Bismillahirohmanirrohim...
Assalamu'alaikum wr.wb,...
Segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam, yang tak cukup untaian kata-kata indah dari beraneka ragam bahasa untuk memuji kebesaran_Nya, kemuliaan-Nya, keagungan-Nya dan ke-Esaan-Nya. Dia yang Maha Mengetahui seisi jagad raya ini, Dia yang Maha Mendengar setiap kata yang diucapkan maupun kata-kata yang berupa bisikan-bisikan halus dalam hati. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda Rosullulloh SAW, keluarganya yang baik dan bersih hati serta para sahabatnya yang mulia dan di berkati... Amma Ba'du...
InsyaAllah kita semua pernah mendengar kisah-kisah perjuangan para nabi dan Rosul-Nya juga perjuangan para wanita-wanita mulia yang mendampingi perjuangan para nabi dan Rosul-Nya dengan segenap jiwa raganya. Siapakah Adam dan Hawa...? saya yakin semua tahu jawabannya. Adam dan Hawa adalah sepasang manusia yang pertama kali di ciptakan oleh Allah SWT. Keduanya hidup bahagia di dalam surga dengan segala kenikmatan yang tiada tara. Sampai pada suatu ketika iblis yang memang di ciptakan
terlebih dahulu sebelum mereka, merasa iri dengan segala kebahagiaan Adam dan Hawa. Iblis mencoba merayu Adam untuk melanggar pantangan keras dari Alloh SWT dengan
mengatakan "jika makan buah khuldi maka mereka bisa hidup kekal di dalam surga". Adam adalah seorang nabi yang tentu saja tidak mudah untuk tergoda dengan bujuk rayu si iblis. Akhirnya iblis merayu Hawa yang hanya manusia biasa. Nah berhasil dia... Hawa akhirnya mau aja tuh makan buah khuldi, akhirnya Adam pun ikut memakannya karena di rayu istri tercintanya. Murkalah Allah SWT karena keduanya telah melanggar larangan-Nya. Adam dan Hawa akhirnya di usir dari surga bersama iblis dan tinggallah mereka di bumi. Kisah ini membuktikan betapa kaum wanita sangat rentan terhadap godaan.
Tapi... tidak semua wanita di takdirkan lemah. Kita bisa temukan di dalam Al-Qur'an contoh suri tauladan baik maupun buruk tentang kisah-kisah kaum wanita. Dalam Surahke-66 At-Tahrim (Mengharamkan) ayat 11 Allah SWT berfirman: "Dan Allah membuat istri Fir'aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata 'Ya Tuhan-ku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu, dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim." Dan lihatlah firman Allah SWT dalam surah ke 66 At-Tahrim ayat 10 yang artinya: "Allah membuat istri Nuh dan istri Luth perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba kami, lalu kedua istri itu berkhianat kepada kedua suaminya, maka kedua suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikitpun dari (siksa) Allah, dan dikatakan (kepada keduanya), "Masuklah ke neraka bersama orang-orang yang
masuk (neraka)." Asiah istri Fir'aun tidak terpengaruh oleh kekuasaan dan kemauan suaminya, imannya tetap teguh sehingga Allah SWT mengabulkan permohonannya untuk mendapatkan rumah di dalam surga.
Contoh lainnya kisah Zulaikha, istri Al-Aziz, seorang pejabat tinggi mesir. Mula-mula perilakunya baik, tapi ketika terpikat oleh ketampanan Nabi Yusuf, anak angkatnya sendiri, perilakunya berubah. Namun Allah memberikan hidayah kepadanya, sehingga Zulaikha menyadari kesalahannya. Seperti halnya kaum pria, wanitapun memdapat hak kebebasan untuk berfikir dan berkehendak serta beramal shalih. Semua itu terungkap dalam Al-Qur'an.
Misalnya kisah tentang Nabi Sulaiman dan Ratu Bilqis dari kerajaan Saba, seorang wanita yang cerdas , diplomatis dan penuh kehati-hatian. Juga kisah para wanita yang mendapat tugas mulia seperti ibunda Nabi Musa dan Maryam, ibunda Nabi Isa. Di lihat dari segi Penciptaannya, Al-Qur'an mengungkapkan bahwa wanita adalah mahluk yang sama dengan pria, yang juga punya hak berkeyakinan, bebas menentukan kepercayaan yang mereka yakini. Wanita juga punya hak untuk memikirkan hal-hal yang mungkin tidak bisa dipecahkan oleh pria. Wanita juga punya hak di pilih oleh Allah untuk mengemban suatu tugas mulia. Lain halnya dengan istri Nabi Nuh dan istri Nabi Luth.
Meskipun sehari-hari mereka mendapatkan penjagaan dan siraman iman, tetapi mereka tidak tahan menghadapi godaan syetan. Mereka ingkar bahkan mengkhianati suaminya dan melanggar perintah Allah SWT. Padahal banjir sudah melanda seluruh daratan, tapi istri Nabi Nuh masih membantah "Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat
memeliharaku dari air bah" (QS Hud:43) dan akhirnya Nabi Nuh dan umatnya selamat karena menumpang sebuah bahtera yang sebelumnya di bangun dengan susah payah.
Begitu juga dengan istri Nabi Luth, ia tidak mematuhi nasehat suaminya untuk berbuat baik. Bahkan terjerumus dalam perbuatan fahisyah (homo seksual dan lesbian). Pada saat Nabi Luth kedatangan dua malaikat yang menyerupai pria tampan, istrinya pun berkhianat dan membocorkan kedatangan dua malaikat itu kepada para pelaku homo seks. Akhirnya Nabi Luth di daulat untuk menyerahkan kedua pria tampan itu. Menjelang subuh Allah SWT menurunkan Azab kepada kaum homo seks tersebut dan istri Nabi Luth pun terkena imbasnya. "Maka tatkala datang azab kami, kami balikkan daratan yang tinggi menjadi rendah, dan kami hujani mereka bertubi-tubi dengan batu dari tanah yang keras dan panas. Batu itu di beri tanda oleh Allah. Siksaan tersebut tiadalah jauh dari orang-orang yang aniaya." (QS Hud:82-83) Kisah di atas menunjukkan bahwa tidak semua istri Nabi atau Rosul adalah wanita utama pendukung perjuangan dan dakwah suaminya.
Namun, lain halnya denngan Sarah, istri Nabi Ibrahim. Ia begitu taat mengikuti anjuran suaminya untuk hijrah ke Bahrain, Palestina dan Mesir. Meskipun sudah tua tapi tetap sabar mengasuh Ishak anaknya. Ketaatan Sarah kepada suaminya menjadikannya sebagai wanita teladan. Hajar istri kedua Nabi Ibrahim juga wanita yang taat dan patuh kepada perintah Allah dan suaminya, untuk mengasuh Nabi Ismail, anaknya, di padang pasir lembah Bakkah (Makkah) yang gersang dan panas. Allah pun mengabadikan perjuangan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail yang membangun Ka'bah sebagai Ibadah Haji. Semua itu terangkum dalam Al- Qur'an.
Lalu siapakah Wanita utama yang sangat berjasa dalam islam di masa perjuangan Nabi besar Muhammad SAW...? Dialah Khadijah binti Khuwailid. Istri Rosullulloh SAW yang mendukung dan membela perjuangan dan dakwah suaminya dengan segenap jiwa raganya dan segenap harta bendanya. Begitu besarnya pengorbanan dan pengabdiannya sehingga Allah SWT menyediakan rumah khusus di surga.
Sederet wanita utama lainnya antara lain para istri Rosullulloh SAW, seperti Aisyah, Zainab, juga putri Rosullulloh
SAW yaitu Fatimah dan Zainab. Para sahabat seperti Ummu Kaltsum binti Aqabah dan Asma binti Abubakar, dan para sufi serta mujahidah yang namanya harum semerbak berkat memperjuangkan kalimah Allah.
Wall ahu'alam bi ash-shawaab...
Wassalamu'alaikum wr.wb...
*Oleh: Al-Khansa Khasanah Roudhotul Jannah*
Subscribe to:
Posts (Atom)