Terlalu banyak yang datang
Membawa berita seluas padang
Lama ku terdiam
Mencoba mencari kebenaran tersulam.
Nyata, tiap berita berisi kebenaran
Senyum ku simpulkan
Perlukah ku paparkan kembali
Tiap jejak yang kau jalani?
Karya: Al-Khansa Khasanah Roudhotul Jannah
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Sunday, September 2, 2012
*** Jum'at Barokah ***
...
Wortel dan kentang
Tersenyum menantang
Irisan daging sapi
Berbaris rapi.
Paduan bumbu tertumis matang
Wangi kare sapi, lapar bertandang
Jum'at barokah
Makanan lezat bertambah.
....
#Salam SCBIB ^_^
Sha Tin, juni 2012
Karya: Al-Khansa Khasanah Roudhotul Jannah
Wortel dan kentang
Tersenyum menantang
Irisan daging sapi
Berbaris rapi.
Paduan bumbu tertumis matang
Wangi kare sapi, lapar bertandang
Jum'at barokah
Makanan lezat bertambah.
....
#Salam SCBIB ^_^
Sha Tin, juni 2012
Karya: Al-Khansa Khasanah Roudhotul Jannah
*** Topeng Angkuh Jiwamu ***
Berjalan di muka bumi
Melenggang selembut kasturi
Jubah tawadhu'
Topeng angkuh jiwamu.
Sadar, cermati
Titian tajam berduri
Sebab jejak laku
Penyesalan lambat bertamu.
Karya: Al-Khansa Khasanah Roudhotul Jannah
Melenggang selembut kasturi
Jubah tawadhu'
Topeng angkuh jiwamu.
Sadar, cermati
Titian tajam berduri
Sebab jejak laku
Penyesalan lambat bertamu.
Karya: Al-Khansa Khasanah Roudhotul Jannah
*** Raih Ridho Illahi ***
Engkau yang masih terkurung tirai sunyi
Jangan biarkan jiwamu hening bernyanyi
Teriakanlah jutaan mimpi terpahat
Bangkit wujudkan segala hasrat dan niat
Kepakkan sayap-sayap kecil
Dalam hitungan ganjil
Mari kita terbang menembus mega
Bawa segenap asa, cinta dan cita
Raih ridho Illahi
Di balik amalan-amalan tersembunyi
Karya: Al-Khansa Khasanah Roudhotul Jannah
Jangan biarkan jiwamu hening bernyanyi
Teriakanlah jutaan mimpi terpahat
Bangkit wujudkan segala hasrat dan niat
Kepakkan sayap-sayap kecil
Dalam hitungan ganjil
Mari kita terbang menembus mega
Bawa segenap asa, cinta dan cita
Raih ridho Illahi
Di balik amalan-amalan tersembunyi
Karya: Al-Khansa Khasanah Roudhotul Jannah
*** Tragedi Jeritan Alam ***
Rasakan hadirnya
Geliat bumi di ujung senja
Ketika langit pucat pasi
Tanpa pelangi.
Kokohnya gunung batuk meradang
Lautan biru dahsyat bergelombang
Tsunami bertamu kembali
Siap menerkam wajah pribumi.
(Al-khansa KRJ)
tsunami jadi seakan peduli
padahal ikanikan belum jua berlari
burungburung masih berkicau riang
tangis tumpah ruah, seketika datang
tikartikar bumi bergeser
reribu kali naik dan lengser
namun bah, tak tandakan hehewan
menjerit mengepak berlarian
padahal alam, dicipta harmonis
ada tawa ada tangis
(Sangkakala)
Rerimbunan hijau tak lagi manis
Kehancuran nyata tertulis
Tinta warna berserakan
Bertolak, berlonjatan.
Induk dan anak terpisah
Bumi tandus makin basah
Mengukir kisah perih
Layaknya pelukis terlatih.
(Al-Khansa KRJ)
Geliat bumi di ujung senja
Ketika langit pucat pasi
Tanpa pelangi.
Kokohnya gunung batuk meradang
Lautan biru dahsyat bergelombang
Tsunami bertamu kembali
Siap menerkam wajah pribumi.
(Al-khansa KRJ)
tsunami jadi seakan peduli
padahal ikanikan belum jua berlari
burungburung masih berkicau riang
tangis tumpah ruah, seketika datang
tikartikar bumi bergeser
reribu kali naik dan lengser
namun bah, tak tandakan hehewan
menjerit mengepak berlarian
padahal alam, dicipta harmonis
ada tawa ada tangis
(Sangkakala)
Rerimbunan hijau tak lagi manis
Kehancuran nyata tertulis
Tinta warna berserakan
Bertolak, berlonjatan.
Induk dan anak terpisah
Bumi tandus makin basah
Mengukir kisah perih
Layaknya pelukis terlatih.
(Al-Khansa KRJ)
Saturday, May 19, 2012
*** Mutiara Matahari ***
di dada matahari kutemukan mutiara
bersemayam di palung yang paling dalam
wahai Engkau Penguasa Alam
aku ingin Mutiara itu,
utuk kujadikan mahkota hatiku
Agar istana hatiku kian merekah
Terkena kerlip cahayanya nan indah
Walau menjaganya mungkin tiada pernah mudah
Namun ijinkan mutiara itu tetap singgah
Sebagai teman penghalau gundah dan resah.
telah kupersiapkan satu tempayan
berhiaskan manik ratna mutu manikam
berbingkai sepasuskan doa purba
menjaga mutiara tetap di dada.
Sempurna kiranya
Keindahan istana hati bertahta
Seumpama lingkar purnama
Telah utuh membulatkan dirinya.
cinta telah mempurnama
di hati yang suci penuh bunga
melingkar memagar
agr tetap utuh bundar.
Kicau burungpun merdu menggema
Seirama alunan musik pecinta sastra
Menyejarah di buaian kancah gelora asmara
Mengeja sajak-sajak cinta.
gema genta angin mengaung menggunung mengalir deras
ikuti aliran sungai-sungai jiwa.
mengisi setiap pundi-pundi dengan wewangian surga
lalu membawanya dan menuangkan ke dalam telaga warna
di mana itu merupakan muara segala cinta.
Karya: Angin Samudera & Al-Khansa Khasanah Roudhotul Jannah
Indonesia - Hong Kong 18-19/05/2012
*** Rindu Dibatas Senja ***
Aku masih melirik raut wajah manismu
Ketika senja mengabarkan bahwa siang telah berlalu
Dan ranting pohonpun bernyanyi
Lewat gemerisik dedaunan yang menari-nari.
Ada rindu di sudut matamu
Ketika kurengkuh pesona kasih nan membiru
Tak dapat ku pungkiri
Ada jalinan rindu menghuni istana hati.
Tiap warna di langit jingga adalah lagu
Biasnya mengalunkan musik nan syahdu
Ketika ranum langit mengisyaratkan isi hati
Tentang rindu dibatas senja yang berlari.
di terik siang yang garang
peluh membasahi tubuh
letih menyayat nadi-nadi
hingga darah membuncah merah
menandai jejak tapak kaki
tetapi tak ada rasa sakit di tubuh ini
tetap saja semangat menggeluti bumi
tersebab terbayang sebentar lagi senja
di mana akan aku mandikan segala duka lara
di telaga kasihmu yang bening
sebening airmata bidadari menagis haru
berjumpa kekasih hati yang selalu di puja.
Kan kusambut hadirmu di tepian telaga
Dimana bayu membelai selembut angin surga
Kan kusiapkan wewangian melati
Sebagai penambah keharuman senja nanti.
Dan dengarkanlah bisik merdu rumpun dedaunan
Menyenandungkan selaksa lagu kerinduan
Cermatilah tiap petikan nada terpisahnya ranting
Memisahkan diri dari helaian daun yang mengering.
Bertaburan di hembus bayu biru
Perlahan jatuh diatas hamparan tanah itu
Romantika senja kian terasa
Menghias rindu dibatas senja merona.
senja telah beranjak pergi
tinggalkan seikat kembang melati
menggantung di leher seorang bidadari
berdiri menyambut kehangatan purnama
keperakan cahaya purnama terbaring manja
mendekap riak gelombang asmara
hingga menggulung tinggi menyentuh kaki langit
gemawan pun tersenyum genit mencubit
malam semakin jatuh ke dalam
terlelap buaian kidung asmaradhana
tusukan-tusukan angin dingin tak lagi terasa
khusyuk berasik masyuk bersama kekasih abadi.
Jelaga tak lagi menyapa
Ketika semburat kerlip bintang berseri
Menyeret bias purnama berdendang menari.
Bentangan langitpun tersipu
Menarik selimut awanan kelabu
Sedang bayu berbisik lirih
Membawa gemulai kesejukan kasih
Seiring langkah malam melaju
Telusuri lembah dawai merayu
Bersenandunglah dua sejoli
Menuju perdamaian kisah kasih sejati.
kupetik satu bintang di langit yang berkedipan
di rambutmu yang tergerai indah, kuselipkan
betapa makhota bidadari surga tercipta
dalam dekapan malam bernuansa romansa
lelaplah engkau wahai dewi surga
kidung angin nan syahdu kan menyejukanmu
membelaimu dengan sentuhan lembut sutera biru
membawamu ke istana mimpi para bidadari
kan kujaga dikau hingga pagi menyapa
kala embun paling pagi jatuh berayun di pucuk daun
di sana, di kaki langit jingga
kita sujud bersama.
Sujud dalam rengkuhan kasih-Nya
Memohon ampun, berkah dan rahmat-Nya
Damai kiranya hati
Melangkah pasti direntang jalur Illahi
Tersibaklah jendela cakrawala dunia
Riuh bakti gempita manusia
Disana ladang amal tuk kau gali
Dan disini aku menanti
Kala senja mengajakmu pulang melangkah
Membawa hamparan berkah
Untuk kita alirkan kembali
Sesuai ketentuan Sang Pemberi rizki.
kini aku berdiri lagi di puncak bukit senja
dengan badan berlumuran penuh jelaga.
berharap engkau menyambutku dengan senyum paling manja,
mendekap erat meski keringat bercucuran hebat.
sebagai tanda engkaulah perhiasan dunia paling indah
yang dilupakan kaum pria.
bersama kesejukan air wudlu engkau menggamitku malu-malu,
memandikan kenangan dalam siraman doa dan permohonan,
kepada matahari yang sebentar lagi bergegas pergi,
agar tidak meninggalkan senja dalam dekapan kelam.
sebasuh muka engkau sirami perlahan,
dingin menyejukan dadapun semaikin mengembang,
duduk terbaring di bidang savana senja,
engkau memainkan jemari menyedu secangkir teh wangi.
Dan kau tersenyum mesra menyapa
Memalingkan rindu di beranda senja
Mengupas arti gelora kasih
Melukis bahagia di lembar kanvas putih
Lalu, kau kisahkan sebuah legenda
Dongeng bakti di medan laga
Dimana berkah-Nya mampu kau tuai
Ketika tepat, kau tebaskan sebilah samurai
Penat kiranya sekujur jiwa dan raga
Mendaki bukit harap hingga senja bertahta
Berbaringlah, dan pejamkan netra hingga pagi kembali
Esok kan kau dapati, mentari tersenyum penuh arti.
Karya: Al-Khansa Khasanah Roudhotul Jannah & Angin Samudera.
Hong Kong - Indonesia, 17-19/05/2012
Monday, May 14, 2012
*-* Rempela Bebek *_*
Bahan:
- Rempela Bebek 15 biji
bumbu:
- Kecap Hitam
- Kecap Asin
- Gula Merah secukupnya
- Garam Secukupnya
- Bawang merah 3 Biji
- Bawang Putih 3 siung
- Jahe 1 ruas ibu jari
- Air 5 gelas
Pengental kuah:
- Tepung Maizena
Cara Memasak:
1. Rebus rempela bebek ke dalam air mendidih selama 5 menit, tiriskan, cuci bersih.
2. Campur semua bumbu kedalam panci yang sudah di isi 5 gelas air, rebus hingga mendidih, masukkan rempela yang sudah di tiriskan tadi. Masak hingga kuah yang tersisa tinggal sedikit.
Penyajian:
Siapkan piring yang agak cekung agar bisa menampung sedikit kuah/saos rempela.
Selamat Mencoba ^_+
Karya: Al-Khansa Khasanah Roudhotul Jannah
*_* Nasi Goreng Sarung *_*
Salam,
Pembaca pasti penasaran dengan namanya? "Nasi Goreng Sarung" Asa memilih nama ini dengan melihat bahannya yaitu nasi, sayur dan terung, simple dan menarik bukan...? ^_^
Baiklah mari kita lihat bagaimana cara memasaknya, dan bahan apa yang dibutuhkan.
Bahan:
- Nasi
- Terung ungu
- Daging ikan (sesuai selera)
- Sayur
Bumbu uleg Nasi goreng:
- Bawang merah
- Bawang Putih
- Cabe
- Kemiri
- Garam
- Penyedap rasa secukupnya (jika suka)
Bumbu Rebusan sayur:
- Garam
- Minyak sayur 3 tetes
- Gula pasir 1/4 sendok teh
Bumbu Adonan daging ikan:
- Garam
- Lada bubuk
- Tepung Maizena
- irisan daun bawang
- Daging ikan yang sudah di haluskan
Cara memasak:
1. Iris terung ungu yang sudah di bersihkan dalam bentuk kupu-kupu, lalu isi dengan adonan daging ikan. Lalu goreng hingga matang.
2. Rebus sayur yang sudah dicuci bersih ke dalam air mendidih yang sudah di tambahkan garam, minyak sayur, gula pasir. Rebus selama kurang lebih 5 menit, lalu tiriskan.
3. Panaskan minyak sayur, masukan bumbu yang sudah di haluskan, tumis sampai harum, masukan nasi, aduk-aduk, hingga harum dan matang.
Penyajian:
Siapkan piring cantik, atur terung yang sdh digoreng, bersebelahan dengan sayur yang sudah di rebus, lalu tuang nasi goreng yang sudah matang tadi. Hasilnya seperti pada gambar di atas.
Selamat mencoba ^_^
Karya: Al-Khansa Khasanah Roudhotul Jannah
Sha Tin, HK, 22/12/2010
Thursday, May 10, 2012
*** Keceriaan Dibalik Hujan ***
Ada keraguan pagi menyapa bumi
Sekabut hati samar menyimpan misteri
Akankah matahari menguak mega
Sedang hujan bersiap di atas kereta kuda
Wajah langitpun kian muram
Legam, menghitam
Akankah bumiku terang berseri
Sedang halilintar melukiskan keretakan langit pagi.
Sepertinya kita harus tengadah
Merangkai doa diantara mega-mega
Supaya langit tak lagi bermuram durja
Lalu, jatuhkan butiran-butiran mutiara
Yang menjelma berbagai kuntum bunga
Tenanglah, langit akan tersenyum ramah
Setelah butiran mutiara jatuh ke tanah
Alampun kan kembali ceria
Keberkahan menyelimuti dunia.
Sebongkah harap tengadah
Menatap langit yg mulai cerah
Butir-butir mutiara menggumpal
Siap terjun berjatuhan membawa cinta
Cinta kasih-Nya nan suci
Abadikan arti kerinduan membumi
Mengisyaratkan suka
Menghapus jutaan duka.
Damailah hati
Tentramlah jiwa
Berpayung cinta
Melangkah penuh bahagia
Tiada lagi gulita menari
Ketika mentari bersinar kembali
Adalah bahagia melanda buana
Tepiskan duka di balik sukma.
Bersinarlah dunia
Serupa intan permata
Di atas mahkota raja
Bertahta di singgasana nirwana
Bergemalah merdu rebana
Diantara meriahnya pesta
Seisi istana langit menari
Diantara kelebat selendang pelangi.
Berpesta penghuni langit
Kegembiraaan menyongsong musim panen
Tabuh-tabuhan menggema langit jingga
Sukacita dewa-dewa surga menari ikuti rebana
Karya: Angin Samudera & Al-Khansa Khasanah Roudhotul Jannah.
Indonesia - Hong Kong, 10/05/2012.
Wednesday, May 9, 2012
*** Jemari Merenda Kata ***
Di rerimbun awan kutemukan seulas senyuman
Yang merekah diantara bunga-bunga hujan
Kuikuti jejaknya, setapak-demi setapak
Aku ingin mengembalikan senyum menawan itu
Agar senantiasa mekar dan bersemi sepanjang hari
Tersebab senyum itu adalah milik seorang bidadari
Tetapi, terjeda langkahku dan berhenti
Di depan pintu istana biru aku berdiri
Menggengam sekuntum senyum menawan
Dan di setiap tangkai langit
Ku lihat kelopak mega ranum tertawa
Mengikuti jejak sajak terakit
Saat jemari meliuk melaga
Tiada kalimat lukiskan arti sulit
Ketika langkah mantap meniti jalan surga
Tetaplah istiqomah mendaki tingginya bukit
Hingga tertuai indahnya senyum di balik merdunya do'a.
Saat jemari letih menarikan aksara
Kudawaikan kidung asmaradhana
Mengalun merdu bagai sungai-sungai bening
Membelah belantara menuju muara
Sayap-sayap cinta bermekaaran
Bagai cendawan dimusim hujan
Menghijau permadani di savana hati
Membalut doa-doa rahib-rahib di kuil suci
terpujilah engkau bidadari surgawi
Semilir angin surga sayup menerpa belantara jiwa
Mendendangkan alunan nada pemikat hati
Menggugah tarian pena
Menarik lentik jemari kian lincah menari
Senada kepakan sayap-sayap cinta
Memapah hening berselimut kasih suci
Seolah alam hanyut dalam legenda
Terpesona kidung merdumu duhai sufi sejati.
Bukanlah legenda ramayana
Atau pula kisah pranacita
Tetapi jemari menari serupa sufi
Dalam samudra zikir melingkari api
Pada kefanaan diri, bertemu zat Maha Suci
Bilakah bidadari menemani
Tapak-tapak ombak bercerita sajak
Deburan memecah pantai hening
Sehening hati berkontemplasi diri
Mengeja dosa terburai di pelataran jiwa
Bukanlah kisah cinta si Dewi Shinta
Atau kisah duka si Dewi Padi
Namun jemari mencoba merenda kata
Serupa gemulai tarian lembut bidadari
Ketika dosa menjeritkan sketsa lara
Bergemuruh meminta ampunan Illahi
Bilakah dosa terhapus karena-Nya
Hingga letih harap terobati kembali.
Karya: Angin Samudera & Al-Khansa Khasanah Roudhotul Jannah
Indonesia - Hong Kong, 10/05/2012.
Saturday, April 28, 2012
*** Mengalir Deras ***
Buah Karya: Al-Khansa Khasanah Roudhotul Jannah.
Rimbun dedaunan tersenyum ayu
Meliuk gemulai dahan melagu
Mengisyaratkan kelembutan sang bayu
Mengiringi lirikan sayu si langit biru.
Ku bawa sejumput rindu
Yang kau titipkan dari waktu ke waktu
Ku talikan serumpun nyanyian syahdu
Mengiringi tidurmu di malam itu.
Sayang, tetaplah siaga bersamaku
Ikuti aliran kasih nan menggebu
Seiring tarian bedug terus bertalu
Mengalir deras menghapus ragu.
(Bersambung...)
Sha Tin, HK, 28/04/2012 at 10:45 am
#Salam SCBIB
Tuesday, April 17, 2012
*** Dua Cinta Satu Jiwa ***
Detik demi detik menuntun waktu
Telusuri hari meliukkan tarian rindu
Tak henti langkah kaki ini
Mengejar sebuah keinginan hati
Mampukah mendapatkan cinta-Mu
Ketika hati berbunga dendangkan lagu
Lagu kerinduan jiwa
Kala diri terjerat tali asmara
Tak ingin cinta-Mu berlalu
Ketika rinduku menjamah kekasih hatiku
Ku inginkan cinta-Mu juga cintanya
Menyatu dalam jiwa
Ridhoilah setiap niatan hati ini
Berkahilah setiap tapak langkah kaki kami
Bagiku, Kau dan dia adalah segalanya
Dua cinta satu jiwa.
Karya: Al-Khansa Khasanah Roudhotul Janah
(Asa Al-Khansa Bidadari Istana Biru)
Sha Tin, HK, 17/04/2012 at 10:19 pm
Monday, April 16, 2012
*** Tetesan Hujan ***
Kembali hujan mengguyur bumi
Kembali tetesannya hadir di sini
Mengalirkan resapan kesejukan
Menawarkan dingin berkepanjangan
Kutadahkan telapak tangan ini
Sekedar merasakan pijatan refleksi
Dari tiap butiran
Terus berjatuhan
Tetesan hujan mengungkap sepi
Menebarkan aroma wangi surgawi
Menghalau kekeringan
Akibat kemarau berkepanjangan.
Karya: Al-Khansa Khasanah Roudhotul Jannah
(Asa Al-Khansa Bidadari Istana Biru)
Sha Tin, HK, 16/04/2012 at 09:31 am.
Tuesday, April 10, 2012
*** Sesal ***
Kesuraman wajah bak mendung
Lesu tertunduk merenung
Lemah, raga tanpa daya
Sesak nafas berat berirama...
Kekar tubuh kian pudar
Tajam mata, tak lagi indah berbinar
Bersimpuh tunduk merunduk
Duka nestapa campur aduk...
Ada sesal menyesak dada
Sempitkan rongga jiwa
Dedaunan terlanjur membumi
Tinggalkan keangkuhan duniawi...
Tinggallah kau tanpa pemelihara
Ketika renta runtuhkan raga
Kini baru kau tahu
Dirinya sangat berarti bagimu...
Sesalmu tiada guna
Simpuhmu tak dapat menariknya
Dia telah menjadi wanita suci
Yang kini resmi bersuami...
Karya: Al-Khansa Khasanah Roudhotul Jannah
(Asa Al-Khansa Bidadari Istana Biru)
Sha Tin, HK, 07/04/2012 at 15:11 pm.
*** Cerahkan Jiwa ***
Terpana jiwa kerana cinta
Bersuka rasa tercipta
Andaimu mimpi terpandu
Mengikat setumpuk rindu....
Memintal helai-helai harapan
Berkelambu manisnya kehangatan
Terpetik pagi bermentari
Hangat cahaya menyinari...
Cerahkan jiwa
Runut do'a jauhkan dosa
Bersemilah cinta di hati
Mengawali niatan tulus suci...
Lakumu lakuku satu terpadu
Hempaskan kepingan ragu
Harapan kunjung tiba
Bergandeng tangan meraih surga-Nya...
Karya: Al-Khansa Khasanah Roudhotul Jannah
(Asa Al-Khansa Bidadari Istana Biru)
Sha Tin, HK, 09/04/2012 at 10:35 am.
*** Di Dadamu ***
Detik berganti menit meniti
Detak waktu memangkas hari
Musim berganti menginjak bumi
Iringi langkah dua hati...
Memadu rindu, memadu cinta
Lalui alur kasih asmara
Ketika kasih-Nya merambah sukma
Menuntun langkah dua jiwa...
Kau dan aku adalah satu
Dalam cinta kasih dan rindu
Mengayunkan langkah terpadu
Lalui jutaan ribu detik dan waktu...
Kau dan aku satu rasa
Satu harapan meraih ridho-Nya
Di dadamu ku tumpahkan sebah yang ada
Hingga waktu yang tiada terduga...
Karya: Al-Khansa Khasanah Roudhotul Jannah
(Asa Al-Khansa Bidadari Istana Biru)
Sha Tin, HK, 10/04/2012 at 08:41 am.
*** Satukan Langkah ***
Kita mungkin berbeda
Kita tak pernah sama
Hati dan jiwa kita
Penuh berjuta makna...
Namun kita telah bertemu
Di dalam rumah baru
Satukan ruang dan waktu
Memahat harapan tertuju...
Satukan langkah meraih cita
Menjemput asa yang sempat terlunta
Ketika badai ramah menyapa
Kebersamaan antara kita...
Satukan langkah menghalau resah
Pastikan semua kan jadi indah
Seindah kasih lembut tercurah
Bawa kedamaian sehalus madah...
Karya: Al-Khansa Khasanah Roudhotul Jannah
(Asa Al-Khansa Bidadari Istana Biru)
Sha Tin,HK, 10/04/2012 at 11:15 pm.
#Requestnya: D'zack Hipnotize.
Monday, April 9, 2012
*** Di Sudut Jogja ***
Di akhir penutupan hari
Senja melenggang pergi
Sejenak melukiskan senyum terindah
Sebelum gelap menyapa gagah...
Hembusan bayu menyisir ilalang
Mendendangkan genderang perang
Tarik ulur redup cahaya
Melepas senja merah merona...
Di sudut jogja senyum menyepi
Menyapukan rentetan risalah hati
Sehening nyanyian ratu senja
Membabat habis tentara berjiwa gulma...
Karya: Al-Khansa Khasanah Roudhotul Jannah
(Asa Al-Khansa Bidadari Istana Biru)
Sha Tin, HK, 09/04/2012 at 18:39 pm
Saturday, April 7, 2012
*** Bangkit Berdiri ***
Keterpurukan bergelayut di jiwa
Sukma meradang jeritkan luka
Terrejam sayatan sembilu
Menusuk menikam qolbu...
Bulir mutiara gantikan suara
Ketika bibir tak mampu bicara
Sendu batin menahan pilu
Isak tangis kian tergugu...
Kepergian cinta hadirkan luka
Sempurnakan siksa derita
Lirih hati berbisik
Buah cahaya-Nya kini terpetik...
Bangkit berdiri menjemput masa
Arungi luasnya samudera cinta
Berbekal keyakinan hati
Kembali mengukir mimpi...
Karya: Al-Khansa Khasanah Roudhotul Jannah
(Asa Al-Khansa Bidadari Istana Biru)
Sha Tin, HK, 07/04/2012 at 17:03 pm.
#Requestnya: Alfian Sejagad.
Friday, April 6, 2012
*** Gadis Berpayung Legam ***
Berketetapan jiwa meremah rasa
Sedari pagi buta
Berteman kabut merapat raga
Hembus bayu sejuk menggoda...
Hendak kemana jiwa bertolak
Rintih hati menenggak arak
Puing rindu melenggang sendu
Membuihkan sebaknya ragu...
Gadis berpayung legam
Mendendangkan gurindam
Terbalut kabut tipis
Terselubung rintik gerimis...
Karya: Al-Khansa Khasanah Roudhotul Jannah
(Asa Al-Khansa Bidadari Istana Biru)
Sha Tin, HK, 06/04/2012 at 02:57 pm.
#Requestnya: Abou Ahmad G.
Thursday, April 5, 2012
*** Tilawah Cinta ***
Serpihan harap tergilas pengap
Jiwa terlunta lena menghadap
Dia, Yang Maha Agung
Kala diri terselubung mendung...
Tak terhindarkan lagi
Diri terbelenggu tirai besi
Tatkala hitam jadi pelita
Menyeret jauh ke lembah dosa...
Sepi hati berganti alunan dzikir suci
Senada tarian lembut bidadari
Mengayuh roda takwa
Menguatkan iman di dada...
Tilawah cinta menjadi saksi
Cinta suci pengikat hati bidadari
Tilawah cinta syahdu menggema
Bukti ketulusan cinta karena-Nya...
Tilawah cinta tenangkan hati
Mengalun di hari yang suci
Tilawah cinta yang pernah kau pinta
Membuka pintu cinta kita menuju ridho-Nya...
Karya: Al-Khansa Khasanah Roudhotul Jannah
(Asa Al-Khansa Bidadari Istana Biru)
Sha Tin, HK, 05/04/2012 at 06:53 pm.
#Requestnya: Ka'yiyid
(lirik untuk mengiringi penerbitan novel 'Tilawah Cinta' nya El Salman Ayashi Rz, yang akan terbit tgl 13 april 2012) c
Tuesday, April 3, 2012
*** Kecamuk Rindu ***
Juwita, sendiri...
Menembus hening sepi
Tinggalkan kekasih hati
Demi sebuah misi...
Juwita, merenda rasa
Dalam kesendirian tanpa pelita
Senyap, pengap adanya
Hanya sesekali hembus bayu menyapa...
Detik terus melaju
Waktu kian memburu
Hari berganti minggu
Bulanpun termakan rindu...
Kecamuk rindu membabat resah
Serbuan tanya layangkan gundah
Harapnya pupus dalam gelisah
Meronta jiwa memaksa pasrah...
Tiada tanda pujaan hati merindu
Sedang jiwa alunkan sembilu
Nalar terpecah tiada menentu
Juwita terpuruk kecamuk rindu...
Meraung batin dalam hening
Gemuruh tanya pecah terbanting
Senada retak patahan ranting
Senja hati melepas lengking...
Kecamuk rindu terkekang
Menikam sepi meradang
Kemana biduk rindu bertandang
Tanya Juwita liar menyilang...
Karya: Al-Khansa Khasanah Roudhotul Jannah
(Asa Al-Khansa Bidadari Istana Biru)
Sha Tin, HK, 03/04/2012 at 10:11 am.
#Requestnya: Anisha Nursidik
*** Kasih Yang Terabaikan ***
Alur waktu menyisakan pilu
Mengemas butiran rindu di balik ragu
Desah nafasnya mendesak mimpi
Tuk berlalu jauh menepi...
Sepanjang jalan tersisa
Tundukan netra mendikte aksara
Memilah penat terselubung sendu
Sedang bibir terkatup bisu...
Gadis manis menapak ranum masa
Menggenggam kasih sketsa jiwa
Tersamarkan redup pelangi
Tersilaukan bias mentari...
Kasih yang terabaikan
Terhalang dinding keangkuhan
Tersedu mengais rindu
Dalam sabar menyapu debu...
Menjejaki serpihan kasih sayang
Merunduk menambal ulang
Sedang yang dinanti tiada pernah mengerti
Akan benih kasih yang tetap bersemi...
Karya: Al-Khansa Khasanah Roudhotul Jannah
(Asa Al-Khansa Bidadari Istana Biru)
Sha Tin, HK, 03/04/2012 at 11:31 am.
#Requestnya: Uli Che Manies.
*** Layu Terbuang ***
Tapak langkahnya seakan melemah
Binar indah jiwanya seakan punah
Gurat ketampanannya kian luntur
Ketika hempasan harap pecah terbentur...
Bunga-bunga cinta seakan mati
Tiada seindah dulu lagi
Ketika hasrat terajut sempurna
Mewarnai dinding jiwa...
Bumi seakan hancur
Serpihannya hangus melebur
Menjerit rongga-rongga hati
Meredam pilu tak bertepi...
Layu terbuang...
Cinta pemuda terhempas gelombang
Ketika uluran kasih gagal meniti
Jarak tempuh taklukan hati bidadari...
Karya: Al-Khansa Khasaah Roudhotul Jannah
(Asa Al-Khansa Bidadari Istana Biru)
Sha Tin, HK, 03/04/2012 at 02:19 pm.
#Requestnya: Zaenal Mustofa.
Monday, April 2, 2012
*** Aku dan Rindu ***
Pagi masih menyisakan kesejukan
Ketika hangat mentari melempar senyuman
Dan embun memantulkan sinar pagi
Seindah senyum mentari...
Kasih..., tahukah kau...?
Jauh di lubuk hati ada rindu terpukau
Oleh hasrat hati yang menari
Gemulai ayunannya memecah sunyi...
Aku dan rindu...
Saling melirik, terpaut menyatu
Membisikan kata dalam rasa
Menguntai harap dalam do'a...
Aku dan rindu...
Seakan kelu mendendang lagu
Ketika rindu menggelitik manja
Dan Aku tergelak tanpa daya...
Aku dan rindu...
Terbujur kaku dalam bisu
Menanti indahnya masa
Kala raga mampu utarakan bahasa...
Karya: Al-Khansa Khasanah Roudhotul Jannah
(Asa Al-Khansa Bidadari Istana Biru)
Sha Tin, HK, 02/04/2012 at 09:43 amSee More
*** Penghianatan cinta ***
Mimpi-mimpi sempat rapi terukir
Nyanyian rindu pernah sejuk mengalir
Ribuan detik terlewati dengan senyuman
Tiada terpikir ada resah berdatangan...
Pun ketika malam sapukan pekat
Dua sejoli masih lekat terikat
Tiada terlukis kepiluan hati
Karena bahagia kokoh menaungi...
Siapa sangka tawa sekedar cerita
Rindu sekedar warna tak bermakna
Ketika senja tak lagi berseri
Langit menguning pasi...
Penghianatan cinta mendekap mesra
Menggilas jutaan mimpi diambang duka
Terhunus batin mata samurai
Mendikte kepingan mahligai terberai...
Semestinya di peraduan senja
Bening hati membasuh mantera
Namun kini, bumi enggan bernyanyi
Melepasmu berlayar, di atas sampan petang hari....
Karya: Al-Khansa Khasanah Roudhotul Jannah
(Asa Al-Khansa Bidadari Istana Biru)
Sha Tin, HK, 02/04/2012 at 19:19 pm.
#Requestnya: Echo Eco
Sunday, April 1, 2012
*** Adamu Istimewakan Aku ***
Aku tahu, kamu tahu
Tuhan-pun jauh lebih tahu
Aku bukan siapa-siapa
Aku insan biasa, tak luput dari dosa...
Namun adamu
Mampu istimewakan diriku
Kau ulurkan tangan dewa
Kau sematkan berjuta asa...
Adamu istimewakan aku
Adamu merubah duniaku
Adamu hadirkan tawa
Adamu hapuskan derita...
Karena adamu
Duniaku indah selalu
Bertabur aneka warna bunga
Mewangi sepanjang masa...
Tetaplah di sisiku
Warnai hari-hariku
Seperti dua tangkai bunga
Bersejajar merentang masa...
Karya: Al-Khansa Khasanah Roudhotul Jannah
(Asa Al-Khansa Bidadari Istana Biru)
Sha Tin, HK, 01/04/2012 at 20:35 pm.
*** Tegar Meraih Cita ***
Redup lampu jalanan
Temani pemuda berwajah tampan
Meniti malam tak berbintang
Sedang pekat mendekap jalang...
Sejuta dera menghimpit raga
Sejuta siksa menikam jiwa
Sedang hasrat erat menjerat
Tertikam sendu hitam berkarat...
Tegar meraih cita
Sabar menyulam cinta
Seiring debu jalanan bertaburan
Samarkan tajamnya pandangan...
Dia tetap tegar meraih cita
Berjuang sekuat tenaga
Dalam tiap detak nadi berdenting
Asa di jiwa kuat melengking...
Menyenandungkan sholawat salam
Dalam keheningan malam nan kelam
Pada-Nya jiwa berlindung
Ketegarannya erat tersambung...
Karya: Al-Khansa Khasanah Roudhotul Jannah
(Asa Al-Khansa Bidadari Istana Biru)
Sha Tin, HK, 01/04/2012 at 23:15 pm.
Requestnya Ranto Irama
Friday, March 30, 2012
*** Hidayah Milik Illahi ***
Tak perlu ciptakan dosa baru
Demi menyadarkan saudaramu
Bersabarlah, nasehati dengan hati
Buat mereka mengerti...
Bukankah kaupun telah tahu
Hidayah hanya milik Rabb-mu
Bukankah telah kau pahami
Hidayah hanya milik Illahi...
Nabi Muhammad saja, tak mampu mengislamkan pamannya
Nabi Nuh, juga tidak mampu mengimankan anaknya
Mengapa hal itu terjadi...?
Karena Allah tidak menghendaki untuk terjadi...
Nabi Ibrahim pun tak sanggup mengimankan ayahnya
Dan Nabi Luth tak mampu mengimankan istrinya
Mengapa hal itu terjadi...?
Sedang mereka seorang Nabi...
Jawabnya karena "Hidayah itu milik Illahi"
Seberapapun kuatnya keinginan hati
Bila Allah tidak berkenan
Semua niatan takkan terwujudkan...
Bila Nabi saja tak mampu
Apalagi engkau dan aku
Kita hanya bisa bersabar dan berdo'a
Semoga kita semua, mendapatkan hidayah dari-Nya...
Karya: Al-Khansa Khasanah Roudhotul Jannah
(Asa Al-Khansa Bidadari Istana Biru)
Ma On Shan, HK, 30/03/2012
*** Pijar Lentera Hati ***
Kekasih... dengarkanlah
Ku dendangkan alunan madah
Untukmu yang selalu
Menghiasi indah hari-hariku...
Kini semua telah berubah
Kini suasana semakin indah
Lentera hati bersinar kembali
Pijar cahayanya indah menghiasi....
Tiada lagi duka di sana
Di semenanjung palung jiwa
Setiap sudut kini tersinari
Pijar cahaya lentera hati..
Karya: Al-Khansa Khasanah Roudhotul Jannah
(Asa Al-Khansa Bidadari Istana Biru)
Sha Tin, HK, 30/03/2012
Thursday, March 29, 2012
*** Jadikan Dia Imamku ***
Bukan hanya sekali
Kau hadirkan kekasih hati
Dan bukan hanya sekali
Ku harus gagal dan gagal lagi...
Dan kini, kembali...
Engkau hadirkan lagi
Seorang kekasih hati
Menemani hari demi hari...
Ijinkan ku memohon kepada-Mu
Jadikanlah dia kekasih terakhirku
Jadikanlah dia sebagai imamku
Yang dapat menuntunku tuk menggapai ridho-Mu...
Jadikan dia imamku
Jadikan dia penuntunku
Atas ijin-Mu
Oh... Tuhan-ku...
Jadikan dia imamku
Jadikan dia pendampingku
Atas ridho-Mu
Yaa... Tuhan-ku....
Karya: Al-Khansa Khasanah Roudhotul Jannah
(Asa Al-Khansa Bidadari Istana Biru)
Sha Tin, HK, 29/03/2012 at 02:11 pm
Tuesday, March 27, 2012
*** Pak Tani ***
Embun masih enggan berlalu
Bayu birupun masih dingin merayu
Ketika secangkir kopi
Menjadi teman di pagi hari...
Selepas dhuha kau siap melaga
Menuju bentangan tanah sorga
Lincah kedua tangan beraksi
Gesit kedua kaki mengiringi...
Mengolah hamparan lahan
Menjadi lautan persawahan
Permadani hijau di muka bumi
Indah sejuk menawan hati...
Terik mentari membakar ragamu
Terkucurlah peluh basahi kekarnya bahu
Tiada terdengar keluh-kesah
Yang terngiang justru lafadz Hamdalah...
Seiring senja menua
Mengajakmu kembali tuk bersua
Dengan keluarga tercinta
Ketika senja menjemput malam gulita...
Pak tani...
Adamu..., sangat berarti...
Karya: Al-Khansa Khasanah Roudhotul Jannah
Sha Tin, HK, 27/03/2012 at 10:17 pm
*** Dalam Sujudku ***
Bedug di akhir senja
Memanggil masa bergegas reda
Hentikan kesibukan di muka bumi
Tunduk sujud pada pangkuan Illahi...
Detik waktu enggan menunggu
Angkuh meniti takdir berburu
Berburu bekal di akhir nanti
Kala terpanggil menghadap Illahi...
Bergetar hati membisu
Tak kuasa menahan nafsu
Akan kenikmatan dunia fana
Bergelimang angkara dan dosa...
Dalam sujudku, aku berlindung
Pada-Mu Yang Maha Agung
Dari kemaksiatan di alam raya
Serta kesombongan yang tiada terduga...
Karya: Al-Khansa Khasanah Roudhotul Jannah
Sha Tin, HK, 27/03/2012 at 07:15 pm
Requestnya Rain Bow Lima
*** Entah Darimana ***
Detak sang waktu terus melaju
Melayang angan ke langit biru
Sepintas kilas angan bertanya
Berdikari jiwa coba menerka...
Serumpun bunga mengangguk perlahan
Mengikuti sentuhan bayu selatan
Seakan membelai gejolak hati
Di hening syahdu nurani...
Entah dari mana awalnya
Kau dan aku, bersenandungkan lagu cinta
Seiring alunan do'a suci
Merdu terlantun sepanjang hari...
Mempercantik istana keagungan rasa
Di bawah naungan kasih sayang-Nya
Bagai geliat sapa mentari
Menembus cakrawala berkalung kabut pagi....
Karya: Al-Khansa Khasanah Roudhotul Jannah
Sha Tin, HK, 27/03/2012 at 02:09 pm
*** Rindu Yang Membiru ***
Kau yang terkasih
Ku ucapkan terimakasih
Atas curahan kasih sayang
Dan segenap perhatian tak terbilang...
Alhamdulillah...
Dunia terasa makin indah
Ada kamu di sisi
Temani hari-hariku yang sempat sunyi...
Gelitik rindu sering bertamu
Menggoda lamunan di setiap waktu
Hadirkan sipu pada diri
Selepas hayal beranjak pergi...
Rindu yang membiru
Menghadirkan nuansa syahdu
Bagai senyum bunga di pagi hari
Lembut menawan memikat hati...
Rindu bergelayut manja
Pada lengan jiwa dan sukma
Mengajak hati mengikat mimpi
Pada lantunan dzikir bertali...
Karya: Al-Khansa Khasanah Roudhotul Jannah
Sha Tin, HK, 27/03/2012 at 10:53 am
*** Persahabatan Laksana Rantai Kapal ***
Duduklah sejenak, mari kita renungi
Arti kebersamaan kita selama ini
Ketika diri dilanda resah
Sahabat menjadi wadah...
Tempat berbagi kepiluan isi hati
Teman sejati di segala situasi
Tak jarang saran bertebaran
Untuk kembali kepada Tuhan...
Persahabatan itu indah
Bangunannya kokoh dan megah
Ikatannya kuat mengikat
Hubungan batinnya begitu dekat...
Persahabatan laksana rantai kapal
Berpondasikan kekuatan mental
Pertengkaran yang menghampiri
Adalah jalur menuju perbaikan abadi...
Dimana Allah Yang Maha Esa
Menjadi Tempat berlindung dari segala khilaf dan dosa
Meluluhkan kerasnya hati
Lewat persahabatan yang indah ini...
Karya: Al-Khansa Khasanah Roudhotul Jannah
Sha Tin, HK, 27/03/2012 at 09:15 am
Puisi requestnya Anisha Nursidik.
Monday, March 26, 2012
*** Biarkan ***
Hari terasa begitu cepat berlalu
Meninggalkan jejak usang terlindas waktu
Rerumputan kering menguning
Dibias cahaya senja bertaring...
Aku tahu akan segala kegundahan itu
Tak ubahnya bagai duri rindu
Menusuk jantung, menikam hati
Memenjarakan kesunyian tak berpelangi...
Abaikanlah selalu
Kala bayang masa lalu bertamu
Seindah apapun, tinggal cerita
Bahan galian sebuah legenda...
Biarkan, biarkanlah berlalu
Terhapus waktu dalam bisu
Tataplah masa depan
Tempat dimana kau mampu bertahan...
Bertahan dalam cita, dan cinta....
Karya: Al-Khansa Khasanah Roudhotul Jannah
Sha Tin, HK, 26/03/2012 at 17:37pm
*** Berpaling ***
Dunia seakan tak berwarna
Hitam putih adanya
Walau kerap tawa mengiringi
Kemanapun langkah kaki, mendaki mimpi...
Aku masih saja merana
Dalam duniaku yang tampak sempurna
Entah sampai kapan ku harus begini
Nikmati fatamorgana aliran fiksi...
Kerap hidayah datang menyapa
Memanggil dengan penuh bersahaja
Dan aku... masih saja berpaling
Berpaling, dan berpaling...
Walau hidup terasa hampa
Walau tawa tak ubahnya bualan semata
Ku masih belum bisa kembali
Menggapai hidayah Illahi...
Karya: Al-Khansa Khasanah Roudhotul Jannah
Sha Tin, HK, 26/03/2012 at 02:53pm
Request puisi dari Anisha Nursidik
*** Masa Kecil Kita ***
Masa terindah penuh canda tawa
Dimana kepalsuan tiada perah ada
Hanya ketulusan dan kejujuran
Membalut indahnya persahabatan....
Masa dimana kita berlari
Berkejaran meraih mimpi
Mencuci khayal dalam keluguan
Memilah tangis tanpa keraguan...
Masa kecil kita, indah tiada terkata
Masa kecil kita, sejarah penuh warna
Ketika tawa riuh menggema
Dan mentari tawarkan legenda...
Masakecil kita indah penuh pesona
Menjadi legenda sepanjang masa...
Karya: Al-Khansa Khasanah Roudhotul Jannah
Sha Tin, HK, 26/03/2012
*** Di Tepi Dermaga ***
Sepasang angsa di tepi dermaga
Memadu cinta mengurai makna
Mendendangkan senandung rindu
Bermusikkan ombak yang kian menderu...
Bisikan bayu biru datang menggoda
Sepasang angsa di mabuk asmara
Langit biru tersipu malu
Melirik wajah manis lautan biru...
Gemulai menari-nari
Berkejaran kian kemari
Romantisme pesona buana
Menghampar di keheningan alam berpayung nirwana...
Karya: Al-Khansa Khasanah Roudhotul Jannah
Sha Tin, HK, 26/03/2012 at 11:39am
Saturday, March 24, 2012
*** Taman Hati Kita ***
*** Keindahan Taman Hatiku ***
Kini, lihatlah
Keindahan taman hatiku
Sejak kau singgah
Menyiangi setiap waktu...
Dan kini, lihatlah
Suasana ceria di sana
Kupu-kupu hatiku menguntai madah
Mendendangkan puisi cinta...
Keindahan taman hatiku
Pancarkan kharisma sukma
Senada nyanyian qolbu
Menggema menembus mega...
Keindahan taman hatiku
Menarikan jutaan aksara
Di seputar pagar-pagar rindu
Cerminan hati manis merona...
Dan kaulah petani hati
Pandai merawat bunga di taman
Dan menyirami setiap hari
Dengan kesejukan air surga-Nya...
Karya: Al-Khansa Khasanah Roudhotul Jannah
Sha Tin, HK, 22/03/2012
=================================
>>> Jamur di Musim Hujan >>>>>
semua do'a menanti masa
menunggu jeda, terlahir sempurna
warnawarna bebunga rasa
bisa saja dipinta ada segera
tapi bumi, seperti jampi
rapi mimpimimpi iringi
talitali terpatri hampiri
kisikisi aturanaturan pasti
ada hujan, ada semi
ada basah, ada sejuk
putikputik cinta melentik
menggelitik setiap titik
hatinurani insani saksi
Gusti, kasihsayang murni
jika musimmusim raga ada
masa lembab, masa kering
musim hati, layaklah diresapi
semoga rasa selalu abadi
adaMu menciptanya subur sejalan
seakan jamur di musim hujan
Karya: SangKakala
banjarsari, 24 maret 2012.
===============================
*** Musim Tak Terganti ***
Diramah bayu pagi tadi
Terbayang hadirmu menari
Menyelinap ke palung hati
Mencuri perhatian nadi...
Tak terasa, bulir bening menggenang
Sentuhan kasih-Nya hadir meminang
Tatkala hati sibuk mengulang
"Subhaanallaah" atas cinta yang datang...
Betapa nyata campur Tangan-Nya
Tanpa dimintapun, melimpah berkah-Nya
Berseminya bunga-bunga cinta
Memenuhi taman hati seorang hamba...
Inginnya, musim tak terganti
Restu-Nya merengkuh hati
Tanamkan cinta dan kasih sejati
Hingga masa yang tak terdeteksi...
Semoga musim tak terganti
Kau dan aku, dalam balutan kasih Illahi...
Karya:Al-Khansa Khasanah Roudhotul Jannah
Sha Tin, HK, 24/03/2012 at 11:59pm
Subscribe to:
Posts (Atom)